MAHAGOPALAKA SUTTA
Sumber : Sutta
Pitaka Majjhima Nikaya II,
Oleh : Tim Penterjemah Kitab Suci Agama Buddha,
Penerbit : Hanuman Sakti, Jakarta, 1997
Oleh : Tim Penterjemah Kitab Suci Agama Buddha,
Penerbit : Hanuman Sakti, Jakarta, 1997
1.
Demikianlah yang saya dengar.Pada suatu waktu Sang
Bhagava sedang berada di Jetavana, taman milik Anathapindika, Savathi. Di sana
beliau menyapa “Para bhikkhu,” “Ya, bhante,” jawab mereka. Selanjutnya Sang
Bhagava berkata:
2.
“Para bhikkhu, jika seorang pengembala memiliki 11
faktor, dia tidak mampu membesarkan dan memelihara ternaknya. Apa yang dimaksud
dengan 11 faktor? Di sini seorang pengembala tidak mempunyai pengetahuan, kemampuan
untuk bertindak, dia gagal memilih mana yang baik mana yang buruk, dia gagal
menutupi kekurangannya, dia gagal menghilangkan nafsunya, dia tidak mengetahui
ladang subur, dia tidak tahu apa yang diterimanya, batinnya gelap, dia tidak
mampu mengendalikan pikirannya, dia tidak mempunyai persediaan karma yang baik,
sebagai seorang pengembala dia tidak bisa memberikan perlindungan yang
dibutuhkan.
3.
Begitu juga jika seorang bhikkhu memiliki 11 sifat,
dia tidak sanggup berkembang dan melaksanakan sempurna Dhamma serta disiplin.
Di sini seorang bhikkhu tidak mempunyai pengetahuan, kemampuan untuk bertindak,
dia gagal memilih mana yang baik dan mana yang buruk, dia gagal menutupi
kekurangannya, dia gagal menghilangkan nafsunya, dia tidak mengetahui ladang yang
subur, dia tidak tahu apa yang diterima, batin gelap, dia tidak mampu
mengendalikan pikirannya, dia tidak mempunyai persediaan karma baik, sebagai
seorang pengembala dia tidak bisa memberikan perlindungan yang dibutuhkan …….
4.
Kenapa seorang bhikkhu tidak mempunyai pengetahuan?
Seorang bhikkhu tidak mengerti bentuk benda yang sesungguhnya, “Semua jenis
benda terdiri dari 4 unsur utama dan semua bentuk didapat dari 4 unsur utama.”
Inilah caranya kenapa bhikkhu tidak mempunyai pengetahuan.
5.
Kenapa seorang bhikkhu tidak sanggup bertindak
sendiri? Seorang bhikkhu tidak mengerti apa karakter itu sesungguhnya; orang
yang bodoh dapat dilihat dari tindakannya, orang yang bijaksana juga dapat
dilihat dari tindakannya.
6.
Kenapa seorang bhikkhu tidak dapat memilih mana yang
baik dan mana yang buruk? Ketika hawa nafsu muncul, seorang bhikkhu tidak dapat
mengendalikannya, ia tidak melepaskannya, menghilangkannya, serta
menghancurkannya. Ketika mara yang mengganggu dhamma muncul, seorang bhikkhu
melawannya, ia tidak melepaskannya, menghilangkannya, serta menghancurkannya.
7.
Kenapa seorang bhikkhu tidak mampu menutupi
kekurangannya? Dengan melihat sendiri, seorang bhikkhu memahami tanda-tanda dan
ciri-ciri dimana ia tidak menjaga panca inderanya, mara yang mengganggu dhamma,
iri hati dan kesedihan mungkin menggodanya, ia tidak berlatih untuk
mengendalikan diri, ia tidak menjaga panca inderanya, dengan telinganya,
hidungnya, dan memahami dirinya sendiri ia memahami tanda-tanda dan ciri-ciri
ia menjalankan pengendalian pikirannya.
8.
Kenapa seorang bhikkhu gagal menghilangkan nafsunya?
Di sini seorang bhikkhu tidak mengajarkan orang lain tentang dhamma secara
terperinci seperti yang didengarnya dan dikuasainya.
9.
Kenapa seorang bhikkhu tidak tahu ladang yang subur?
Kadang-kadang seorang bhikkhu tidak pergi karena bhikkhu-bhikkhu itu harus
banyak belajar seperti yang disebut dalam kitab, mengingat dhamma, serta
kode-kode, dan ia tidak meminta dan bertanya mengenai hal-hal tersebut: Bhante,
bagaimana ini? Apa artinya ini? Orang yang terhormat ini tidak mengungkapkan
apa yang harus diungkapkan, membuat terang apa yang tidak terang, atau
menghilangkan keraguan-keraguannya tentang dhamma yang meragukan, itulah
mengapa seorang bhikkhu tidak tahu ladang yang subur.
10.
Kenapa seorang bhikkhu tidak tahu apa yang
diterimanya? Ketika dhamma dan disiplin disebabkan oleh Tathagata sedang
diajarkan, seorang bhikkhu tidak mendapatkan pengalaman tentang dhamma, dia
tidak menemukan kebahagiaan dalam dhamma. Itulah mengapa seorang bhikkhu tidak
tahu apa yang diterimanya.
11.
Kenapa seorang bhikkhu tidak tahu jalan yang benar?
Seorang bhikkhu tidak mengerti jalan yang benar.
12.
Kenapa seorang bhikkhu tidak dapat membimbing? Seorang
bhikkhu tidak mengerti kesadaran yang, sebenarnya.
13.
Kenapa seorang bhikkhu tidak mempunyai apa-apa?
Seorang pemilik rumah mengundang seorang bhikkhu yang memakai jubah, memberikan
makanan, tempat untuk istirahat, dan obat-obatan untuk menyembuhkan penyakit,
dapat dipakai sebanyak yang diinginkannya. Bhikkhu itu tidak tahu berapa banyak
yang ia terima. Itulah mengapa bhikkhu tidak mempunyai apa-apa.
14.
Kenapa seorang bhikkhu tidak membuat saran-saran
kepada bhikkhu yang lebih tua yang mempunyai pengetahuan banyak, yang merupakan
pemimpin Sangha? Seorang bhikkhu tidak bertahan dalam masyarakat dan pribadi
bhikkhu-bhikkhu yang lebih tua yang mempunyai cinta kasih dalam perkataan dan
pikirannya. Ketika seorang bhikkhu diberkati oleh 11 dhamma, ia tidak sanggup
tumbuh, menambah Dhamma ini dan disiplinnya.
15.
Bhikkhu jika seorang gembala diberkati dengan 11
unsur, ia sanggup memperbanyak dan menjaga ternaknya. Apa yang dimaksud dengan
11unsur seorang gembala mempunyai pengetahuan, ia mampu membentuk
kepribadiannya, ia dapat memilih mana yang baik dan mana yang buruk, ia dapat
menutupi kekurangannya, ia dapat memadamkan nafsunya, ia tahu ladang yang
subur, ia tahu apa yang diterimanya, ia tahu jalan yang benar, ia mempunyai
kelebihan, dan ia memberikan saran-saran kepada pembimbing yang juga merupakan
ayahnya.
16.
Begitu juga jika seorang bhikkhu diberkati dengan
dhamma, ia mampu berkembang menambah pengetahuannya tentang dhamma dan
disiplin. Apa yang dimaksud dengan 11 dhamma itu? Di sini seorang bhikkhu
mempunyai kemampuan, ia mempunyai kepribadian, ia dapat memilih mana yang baik
dan mana yang buruk, ia dapat menutupi kekurangannya, ia dapat memadamkan
nafsunya, ia tahu jalan yang benar, ia mempunyai kemampuan untuk membimbing,
sebagai seorang pembimbing ia mempunyai pengetahuan yang cukup dan ia dapat
memberikan saran-saran kepada anggota-anggota sangha yang lebih tua yang
merupakan pembimbingnya.
17.
Bagaimana seorang bhikkhu mempunyai pengetahuan? Di
sini seorang bhikkhu mengerti apa itu pengetahuan yang sesungguhnya; semua
bentuk benda terdiri dari 4 unsur utama dan semua bentuk itu didapat dari 4 unsur
utama.
18.
Bagaimana seorang bhikkhu mempunyai kepribadian? Di
sini seorang bhikkhu mengerti apa itu kepribadian yang sesungguhnya; seorang
yang bodoh dapat dilihat dari perbuatannya demikian pula dengan orang yang
bijaksana.
19.
Kenapa seorang bhikkhu dapat memilih mana yang baik
dan mana yang buruk ? Ketika nafsunya muncul ia dapat melawannya, ketika dendam
dan kebencian muncul ia dapat menghilangkannya demikian pula ketika mara muncul
ia dapat melenyapkannya.
20.
Bagaimana seorang bhikkhu dapat menutupi kekurangannya
? Jika seorang bhikkhu tidak memahami bentuk-bentuk dan ciri-ciri pandangan
yang salah dimana ia tidak menjaga panca inderanya, marah, iri hati dan
kebencian akan menggodanya, dia berlatih untuk mengendalikannya, dia menjaga
panca inderanya, dengan pendengarannya, dengan penciumannya, dengan perasaannya
dengan memahami kenyataan yang sebenarnya, dan kesadarannya akan dhamma ia
dapat menutupi kekurangannya.
21.
Bagaimana seorang bhikkhu menghilangkan hawa nafsu? Di
sini seorang bhikkhu mengajarkan dhamma secara terperinci yang telah dipelajari
dan dikuasainya.
22.
Bagaimana seorang bhikkhu dapat mengetahui ladang yang
subur ? Di sini seorang bhikkhu kadang-kadang harus pergi ke suatu tempat untuk
belajar sebanyak-banyaknya seperti yang dikatakan dalam kitab. Mengingat
Dhamma, disiplin serta tanda-tanda dan memberikan pertanyaan mengenai mereka
sebagai berikut : “Bagaimana ini, yang mulia apa artinya semua ini ?” Orang
yang terpuji itu mengungkapkan apa yang tidak terungkap dan membuat jelas apa
yang tidak jelas, menghilangkan keraguan mengenai bermacam-macam dhamma.
23.
Bagaimana seorang bhikkhu tahu apa yang diterimanya ?
Di sini jika dhamma dan disiplin yang dibabarkan oleh seorang Tathagata tengah
diajari seorang bhikkhu mendapatkan pengalamannya, mengenai dhamma dan ia
menemukan kebahagiaannya.
24.
Bagaimana seorang bhikkhu tahu akan jalan kebenaran ?
Di sini seorang bhikkhu mengerti 4 satipatthana yang sesungguhnya.
25.
Bagaimana seorang bhikkhu mampu membimbing umatnya? Di
sini seorang bhikkhu mengerti 4 satipatthana yang sesungguhnya.
26.
Bagaimana seorang bhikkhu dapat mempunyai sesuatu ? Di
sini seorang pemilik rumah yang setia mengundangnya makan, jubah serta tempat
bernaung dan obat-obatan. Bhikkhu itu tahu berapa banyak yang diterimanya.
27.
Bagaimana seorang bhikkhu membuat saran kepada bhikkhu
yang lebih tua yang mempunyai pengetahuan yang luas yang merupakan ayah dan
pembimbingnya ? Di sini bhikkhu dapat mempertahankan dirinya di depan umum dan
secara pribadi terhadap bhikkhu yang lebih tua yang mempunyai cinta kasih yang
tinggi baik dalam perkataannya maupun perbuatannya.Jika seorang bhikkhu
diberkati 11 dhamma, dia mampu tumbuh menambah pengetahuannya dalam dhamma dan
disiplin, itulah yang dikatakan oleh yang terhormat, bhikkhu ini memuaskan dan
mereka sedang diberkati oleh kata-kata yang bijaksana.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar