SIHANADA – VAGGA
11. Cula-Sihanada-sutta dan
12. Maha-Sihanada-sutta. Dua khotbah mengenai
berbagai pokok ajaran. Pada bagian yang belakangan, Sang Buddha menguraikan
kesederhanaan makanan dari para pertapa, yang juga dilaksanakannya. Uraian ini
terdapat pula pada No. 36 dalam cerita mengenai pengekangan-pengekangan sebelum
beliau mencapai penerangan agung.
13. Maha-Dukkhakkhandha-sutta. Penjelasan atas
pertanyaan mengenai keinginan dan perasaan yang diajukan kepada para bhikkhu
oleh para pertapa kelana.
14. Cula-Dukkhakkhandha-sutta. Pertanyaan
tersebut di atas dibahas, disertai cerita oleh Sang Buddha mengenai
kunjungannya kepada para Jaina yang berpendirian bahwa penderitaan dapat
dimusnahkan dengan memusnahkan karma lampau melalui penyiksaan diri dan dengan
mencegah munculnya karma baru.
15. *Anumana-sutta. Khotbah oleh Moggallana
mengenai peneguran para bhikkhu dan kritik diri sendiri. Di sini tidak terdapat
pertalian dengan Sang Buddha.
16. Cetokhila-sutta. Mengenai lima kefanatikan
dan lima perbudakan oleh pikiran.
17. Vanapattha-sutta. Mengenai kehidupan dalam
hutan yang sunyi.
18. Madhupindika-sutta. Sang Buddha memberikan
keterangan singkat tentang ajarannya dan Kaccana menjelaskannya dengan panjang
lebar.
19. Dvedhavitakka-sutta. Keterangan Sang Buddha
mengenai pertimbangannya tentang nafsu-nafsu indria sebelum mencapai penerangan
yang sempurna dan lain-lain, dengan pengulangan tentang pencapaian penerangan
sempurna seperti No. 4.
20. Vitakkasanthana-sutta. Mengenai cara
bermeditasi untuk membuang keragu-raguan yang buruk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar